Sejarah Penemuan Penemuan Barang Rumah Tangga




1.     SEJARAH TELEVISI
Penemu Televisi:Penemu asal Skotlandia,John Lodie Baird,melakukan demo TV pertama untuk publik di Soho,London tahun 1926.Sepuluh tahun kemudian terdapat seratus set TV di seluruh dunia. Ini sekitar satu milyar TV di seluruh dunia,dengan Cina memiliki TV terbanyak,sekitar 200 juta.Di Amerika,setahun ditayangkan sekitar 20 iklan TV.

''Televisi'' adalah sebuah alat penangkap siaran bergambar. Kata televisi berasal dari kata ''tele'' dan ''vision''; yang mempunyai arti masing-masing jauh (tele) dan tampak (vision). Jadi televisi berarti tampak atau dapat melihat dari jarak jauh. Penemuan televisi disejajarkan dengan penemuan roda, karena penemuan ini mampu mengubah peradaban dunia. Di Indonesia 'televisi' secara tidak formal disebut dengan TV, ''tivi'', ''teve'' atau ''tipi''.


Dalam penemuan televisi, terdapat banyak pihak, penemu maupun inovator yang terlibat, baik perorangan maupun badan usaha. Televisi adalah karya massal yang dikembangkan dari tahun ke tahun. Awal dari televisi tentu tidak bisa dipisahkan dari penemuan dasar, hukum gelombang elektromagnetik yang ditemukan oleh Joseph Henry dan Michael Faraday 1831 yang merupakan awal dari era komunikasi elektronik.
* 1876 - George Carey menciptakan ''selenium camera" yang digambarkan dapat membuat seseorang ''melihat gelombang listrik". Belakangan, Eugen Goldstein menyebut tembakan gelombang sinar dalam tabung hampa itu dinamakan sebagai ''sinar katoda''.

* 1884 - Paul Nipkov, Ilmuwan Jerman, berhasil mengirim gambar elektronik menggunakan kepingan logam yang disebut ''teleskop elektrik'' dengan resolusi 18 garis.

* 1888 - Freidrich Reinitzeer, ahli botani Austria, menemukan cairan kristal (''liquid crystals''), yang kelak menjadi bahan baku pembuatan LCD. Namun LCD baru dikembangkan sebagai layar 60 tahun kemudian.
* 1897 - Tabung Sinar Katoda CRT pertama diciptakan ilmuwan Jerman, Karl Ferdinand Braun. Ia membuat CRT dengan layar berpendar bila terkena sinar. Inilah yang menjadi dassar televisi layar tabung.
* 1900 - Istilah ''Televisi'' pertama kali dikemukakan Constatin Perskyl dari Rusia pada acara International Congress of Electricity yang pertama dalam Pameran Teknologi Dunia di Paris.
* 1907 - Campbell Swinton dan Boris Rosing dalam percobaan terpisah menggunakan sinar katoda untuk mengirim gambar.

* 1927 - Philo T Farnsworth ilmuwan asal Utah, Amerika Serikat mengembangkan televisi modern pertama saat berusia 21 tahun. Gagasannya tentang ''image dissector tube menjadi dasar kerja televisi.

* 1929 - Vladimir Zworykin dari Rusia menyempurnakan tabung katoda yang dinamakan ''kinescope''. Temuannya mengembangkan teknologi yang dimiliki CRT.
* 1940 - Peter Goldmark menciptakan televisi warna dengan resolusi mencapai 343 garis.
* 1958 - Sebuah karya tulis ilmiah pertama tentang LCD sebagai tampilan dikemukakan Dr. Glenn Brown.
* 1964 - Prototipe sel tunggal display Televisi Plasma pertamakali diciptakan Donald Bitzer dan Gene Slottow. Langkah ini dilanjutkan Larry Weber.
* 1967 - James Fergason menemukan teknik ''twisted nematic'', layar LCD yang lebih praktis.
* 1968 - Layar LCD pertama kali diperkenalkan lembaga RCA]yang dipimpin George Heilmeier.
* 1975 - Larry Weber dari Universitas Illionis mulai merancang layar plasma berwarna.

* 1979 - Para Ilmuwan dari perusahaan Kodak berhasil menciptakan tampilan jenis baru ''organic light emitting diode'' (OLED). Sejak itu, mereka terus mengembangkan jenis televisi OLED. Sementara itu, Walter Spear dan Peter Le Comber membuat display warna LCD dari bahan ''thin film transfer'' yang ringan.

* 1981 - Stasiun televisi Jepang, NHK, mendemonstrasikan teknologi HDTV dengan resolusi mencapai 1.125 garis.

* 1987 - Kodak mematenkan temuan OLED sebagai peralatan display pertama kali.

* 1995 - Setelah puluhan tahun melakukan penelitian, akhirnya proyek layar plasma Larry Weber selesai. Ia berhasil menciptakan layar plasma yang lebih stabil dan cemerlang. Larry Weber kemudian megadakan riset dengan investasi senilai 26 juta dolar Amerika Serikat dari perusahaan Matsushita.

* dekade 2000- Masing masing jenis teknologi layar semakin disempurnakan. Baik LCD, Plasma maupun CRT terus mengeluarkan produk terakhir yang lebih sempurna dari sebelumnya.
Memang benar banyak sebagian orang mengatakan kalau gambar yang dihasilkan TV LCD dan Plasma memiliki resolusi yang lebih tinggi. Tetapi kekurangannya adalah masa atau umur TV tersebut tidak dapat berumur panjang jika kita memakainya terus-menerus jika kalau dibandingkan dengan TV CRT atau yang dikenal sebagai ''tivi biasa'' yang digunakan orang pada umumnya.

2. SEJARAH PRINTER
Teknik cetak mencetak sudah dilaksanakan secara sederhana di Cina pada abad ke-14. Inovasi
orang-orang Cina telah berhasil menciptakan tinta dan block printing yang berpengaruh besar
terhadap tradisi tulisan. 



Tetapi perkembangan teknik cetak di Cina tidak sehebat dengan
perkembangan yang terjadi di Eropa. Hal ini terjadi disebabkan alfabet Cina memiliki ribuan
ideogram spesifik, yang sangat sukar jika diterapkan di mesin tik. Akibatnya, hampir tidak ada
perubahan yang berarti dalam hal efisiensi produksi di Cina sebagaimana yang terjadi di Eropa.
Di awal tahun 1950-an, terjadi perkembangan budaya yang sangat pesat di Eropa yang
menimbulkan kebutuhan akan proses produksi dokumen tulisan yang cepat dan murah. Adalah
Johannes Guternberg, seorang tukang emas dan usahawan asal Jerman, yang berhasil
mengembangkan teknologi mesin cetak yang telah mengubah tehnik mencetak secara revolusioner.
Percetakan sendiri mungkin merupakan penemuan yang paling penting pada millennium lalu,
walaupun dampak yang ditimbulkannya pada perekonomian global tidak terlalu besar. Penemuan
mesin cetak ini memungkinkan Alkitab jadi buku pertama yang diproduksi secara massal.


Sejarah Inkjet Printer
Printer system inkjet diperkenalkan pada tahun1984. dengan inkjet printer dan printer ink cartridge,
tugas pencetakan dokumen dan penggantian ink cartridge lebih sering dipergunakan, lebih
dipercaya dengan hasil yang lebih bersih dari pada pita atau pengisian toner cartridge.
Pada tahun 1984, penerimaan system ini belum menjadi ketergantungan seperti saat ini. Printer
inkjet menggantikan printer system dot matrik, yang mengakibatkan penggantian pita.



 Tak lama kemudian, pabrik-pabrik printer mulai mengkonsep teknologi inkjet, sesuai dengan tuntutan
kemajuan. Beberapa perusahaan mulai menjadi kendali dibelakang kemajuan inkjet. Dan pada
tahun 90-an, metode tersebut tersebar luas. Saat ini metode cartridge diperlukan untuk mencetak
baik hitam putih ataupun gambar dan photo warna. Perkembangan ink cartridge patut dibanggakan,
karena kemampuannya menghasilkan cetakan di atas kertas yang berbeda jenis dan ukuran,
pabrik,film dan lain-lain. Printer ini juga digunakan untuk sekolah-sekolah, rumah-rumah dan
jutaan orang di seluruh dunia.


Sejarah Laser Printer
Pada tahun 1953, printer dengan kecepatan tinggi pertama kali di kembangkan oleh Remington-
Rand yang digunakan di UNIVAC computer. Pada tahun 1938, Chester Carlson memperkenalkan
proses cetak basah yang disebut electrophotography yang kemudian hari dinamakan Xerox, yang
kemudian berkembang menjadi penemuan teknologi printer laser. Printer laser yang sesungguhnya
dinamakan EARS yang dikembangkan di Xerox Palo Alto Research Center, di mulai tahun 1969 dan
selesai pada bulan November tahun 1971. tenaga ahli Xerox, Gary Starkweather mengadopsi
teknologi copy Xerox menjadi printer laser. 



Xerox 9700 adalah produk printer laser pertama Xerox dengan teknologi xerographic laser yang di realase tahun 1977. IBM sendiri memulai teknologi ini dengan IBM 3800 yang dipasang pertama pada kantor pusat akunting di F.W.Woolworth’s North
American data Center di Milwaukee, Winconsin tahun 1976. IBM 3800 adalah industri pertama
system printer kecepatan tinggi. Mengkombinasikan teknologi laser dan electrophotography. Tahun
1992, Hewlett-Packard memperkenalkan LaseJet 4 yang terkenal, menggunakan resolusi 600 x 600
dot per inch(dpi).

2.     SEJARAH BALL POINT (PULPEN)
Tak mudah memang untuk menentukan sejak kapan manusia mengenal pena. Ada dugaan yang menyebut bahwa manusia pertama kali menggunakan tatah (besi yang ditajamkan) yang sering dipakai untuk menulis dan menggambar di atas batu atau lempengan logam dan merupakan generasi pertama dari pena. Konon, baru pada tahun 1.000 SM terjadi revolusi alat tulis saat Cina memakai kuas rambut sebagai alat tulis. Kuas itu menggunakan tinta kering dari jelaga atau arang yang penggunaannya seperti cat air.
Sekitar 400 SM, ”lahir” pena yang terbuat dari batang Alang-alang untuk menulis di atas Kertas papirus. Pena jenis semacam ini dapat ditemukan di Mesir dan Armenia, sedang Kairo dan Alexanderia terkenal sebagai pasar utama barang-barang tersebut. Sekarang pun masih banyak orang di sepanjang pantai Teluk Persia yang mengumpulkan batang alang-alang untuk keperluan itu, sedangkan pemasarannya menyebar ke sebagian negara Timur. Kabarnya, pena itu batten cocok dengan tinta dan kertas yang digunakan di sana.
Alang-alang yang dipilih biasanya yang berbatang sangat kecil namun kuat. 


Setelah dipotong, alang-alang tersebut disimpan secara khusus, misalnya disimpan di bawah timbunan pupuk kandang selama beberapa bulan. Hasilnya, selain berubah warna hitam bercampur kuning, batang akan semakin keras dengan permukaan yang lebih halus. Seiring dengan berkembangnya mutu kertas, maka menuntut pena yang lebih halus. Bulu angsa pun jadi pilihan. Jika merujuk kiasan yang ditulis St. Isodore dari Sevile, pena bulu baru muncul pada abad VII. Meski banyak yang menduga pena bulu telah ada lebih awal.
Setelah disortir sesuai panjang dan tebalnya, bulu sayap dipendam dalam pasir panas agar kulit luarnya kering. Proses ini membuat bulu mudah dibersihkan serta bagian dalamnya mengerut dan terkelupas. Lalu bulu lembutnya diperkeras dengan mencelupkannya ke dalam larutan mendidih yang mengandung tawas atau asam nitrat. Di tahap akhir, ujung pena dibelah dan dibentuk agar enak dipakai.

Pena bulu angsa memepunyai peran yang penting saat itu. Pena Baja ditemukan pada 1820, dan berangsur-angsur mengambil alih tugas bulu angsa. Bentuknya pun beragam dari yang bundar, runcing, dan pahat. Sekarang kita hanya menggunakan pena-pena yang dihasilkan dari pabrik, siap pakai untuk segala tujuan.
Pada tahun 1828, orang mulai mengenal pena baja yang diperkenalkan John Mitchell dari Birmingham Inggris. Seharga kira-kira 7,5 liter beras sekarang ini. Sayang, saat itu orang merasa tidak nyaman memakainya jika setiap kali pena baja itu harus dicelupkan ke dalam tinta.

Tahun 1884, muncullah pulpen berkantung tinta dengan prinsip kerja pipa kapiler yang salah satunya dibuat oleh orang Amerika, Lewis Edson Waterman. Pena ciptaan Waterman ini memang telah membuat revolusi tersendiri dalam bidang penulisan. Sebab manusia tak perlu lagi berulang kali mencelupkan pena ke dalam tempat tinta setelah selesai menulis beberapa kata. Waterman telah menggunakan blueprint  Berbalut iridium emas pada mata pen tersebut. Ia juga merupakan orang yang pertama meletakkan klip pada penutup pen.
Model pena berikutnya adalah pulpen yang mengandalkan bola logam di ujung pena yang akan terus terendam cairan tinta dari kantung tinta. Maka pulpen dilengkapi tutup atau tombol mekanis yang mencegah tinta mengering di ujung. Berbagai archetypal dan bentuk, banyak dibuat kala itu. 


Namun, archetypal yang batten memuaskan adalah karya Lazlo Biro. Pulpen pernah sangat populer di Inggris terutama selama PD II (1939-1940) yang kala itu banyak disukai para pilot tempur karena tidak bocor saat dibawa terbang.

Berbeda dengan pulpen yang menggunakan tinta encer, bolpen menggunakan tinta kental dan lengket. Hal inilah yang menyebabkan tak mudah bocor ke ujung sehingga bola menjadi belepotan. Tahun 1960-an mulai dikenal pena berujung lembut yang kita sebut spidol. Initerobosan baru, karena mata penanya terbuat dari plastik berpori, kantung tintanya punmengandung sintetis yang berserat. Sedangkan cara kerjanya seperti spons menyimpan air.

Menilik kelebihan setiap jenis pena maka timbul gagasan untuk memadukannya. Hasilnya pena rolling brawl dengan bola di ujung mata pena seperti bolpen, namun menggunakan tinta cair yang tersimpan aman di kantung seperti pada pulpen atau spidol. Saat dipakai, ujung pena akan meluncur nyaman pada permukaan kertas layaknya menggunakan pulpen atau spidol.

4. SEJARAH KOREK API
Korek api sudah tidak asing lagi bagi kita,apalaagi anda sebagai perokok sejati korek api merupkan hal yang tidak terpisahkan dari kebiasaan merokok, ketika saya menghidupkan pentol korek api, terpikir di benak saya sipakah pencipta korek api gesek ini,

besarnya pahala yang di dapat orang ini, hasil dari kerja keras sang pencipta bisa di nikmati jutaan manusia di muka bumi ini, sekarang anda harus tahu siapa penemu korek api tersebut,
Korek Api pertama kali di temukan oleh

John Walker pada Tahun (29 Mei 1781 – 1 Mei 1859) beliau seorang kimiawan Inggris yang pada tahun 1826 secara tidak sengaja menemukan korek api gesek dengan mencampur potas dan antimon. Munkin anda dan saya sama secara tidak sengaja mengetahui siapa pencipta korek api,Penjualan pertama korek api yang tercatat dari tokonya adalah pada 7 April 1827 dengan istilah friction lights. Ia menolak mempatenkan penemuannya dan sebaliknya memilih untuk melanjutkan kajian ilmiahnya. Ia juga tidak memberikan komposisi pasti korek api ciptaannya. Di lingkungannya, ia memiliki reputasi sebagai seorang ahli botani,mengembangkan minat pada kajian mineralogi, serta menghabiskan banyak waktunya mengerjakan percobaan kimia.

sekarang kita tinggal berterima kasih kepadanya dan panjatkanlah do'a untuk beliau yang telah banyak memberikan manfaat buat kehidupan kita di zaman modern ini

5. SEJARAH SETRIKA 

Kamu pasti gak mau kan, jika memakai pakaian yang kusut? Nah, agar pakaianmu tampak rapi maka harus disetrika terlebih dahulu. Saat ini setrika yang banyak digunakan orang adalah setrika listrik. Setrika jenis ini sangat praktis dan mudah digunakan. Namun, tahukah kamu kapan orang mulai mengenal setrika? Apakah setrika zaman dahulu bentuknya sama seperti saat ini? Yuk kita cari tahu.. 

Kata setrika berasal dari bahasa belanda, strijkijzer, yang artinya menghilangkan kerutan dari baju dengan alat yang dipanaskan. Bangsa China sudah mengenal dan menggunakan setrika sejak satu abad sebelum masehi. Pada masa itu, mereka menggunakan wajan besi dengan pegangan panjang yang berisi batu bara. Nah, wajan ini kemudian ditekankan di baju yang akan disetrika. 

Pada tahun 400 SM setrika mulai dikenal dan digunakan oleh bangsa Yunani. Saat itu, setrika digunakan untuk membuat lipatan-lipatan vertikal pada pakaian-pakaian kebesaran yang akan digunakan untuk melakukan upacara atau ritual tertentu. Selain bangsa Yunani, bangsa Romawi juga tercatat pernah menggunakan setrika yang bentuknya sudah menyerupai setrika modern seperti sekarang. Setrika yang dinamakan prelum ini menggunakan teknik pressing (tekanan). 

Setrika mulai muncul di Barat pada abad ke-17. Setrika yang pertama kali muncul pada masa itu dikenal dengan nama sadiron. Sadiron berbentuk sepotong besi yang tebal dengan permukaan rata dan diberi pegangan besi. Cara menggunakan sadiron ini yaitu dipanaskan di depan perapian terbuka atau kompor. Namun kelemahannya adalah, begitu sadiron ini dipanaskan, pegangannya pun ikut panas.

Pada akhir abad ke-19 sekitar tahun 1870, seorang ibu rumah tangga bernama Mary Florence Potts di Lowa menemukan setrika cetak (cast iron). Setrika ini sebenarnya merupakan setrikasadiron yang dua ujungnya dibuat runcing, agar menyetrika lebih mudah. Pada tahun berikutnya Mary juga membuat satu temuan baru yaitu sadiron dengan pegangan yang bisa di lepas, sehingga pegangan sadiron tidak ikut panas ketika sadiron dipanaskan. 

Akhir abad 19, muncul banyak penemuan setrika yang bisa memanaskan sendiri. Misalnya, setrika yang bisa diisi batu bara atau arang yang membara. Selain itu, ada pula penemuan setrika yang menggunakan bensin dan alkohol sebagai bahan bakarnya. 

Setrika listrik pertama kali dipatenkan pada tahun 1882. Namun pada saat itu, penemuan ini tidak sukses karena sulit untuk digunakan dan belum banyak orang yang mendapat listrik di rumah. Pada awal abad ke-20, setrika listrik mulai populer dan akhirnya pada tahun 1920-an mucullah setrika listrik dengan pengatur suhu. 

Saat ini setrika yang sering kita pakai pastinya sudah jauh lebih canggih dan mudah daripada zaman dulu. Selain dilengkapi dengan pengatur suhu, ada juga yang dilengkapi dengan wadah air yang bisa kita semprotkan bersamaan pada saat kita menyetrika. Ada juga setrika yang mengeluarkan uap panas, jadi kita tidak perlu meletakkan baju di atas papan setrika, tapi cukup di gantung saja. 

6.  SEJARAH CELANA DALAM
Para pria dikatakan memiliki cawat yang sudah dikenakan pada era Yunani kuno dan Roma. Wanita Yunani memakai empat persegi panjang kain wol dilipat dan ditempelkan bersama-sama dengan lubang untuk lengan dan kepala. Semua itu diikat menjadi satu di pinggang.
Garmen ini disebut peplos. Menjelang akhir abad ke-5 beberapa wanita Yunani mulai memakai tunik linen panjang yang disebut sebagai chiton. 



Perempuan juga mengenakan jubah disebut himations. Mosaik periode Romawi menunjukkan wanita Romawi (terutama dalam cabang olah raga atletik, selain itu tidak ada yang memakai celana dalam) kadang-kadang memakai breastcloths dibungkus atau bra yang terbuat dari kulit yang lembut, bersama dengan cawat dan mungkin sesuatu seperti celana dalam.
Orang-orang Mesir kuno tidak mengenakan cawat, hal itu dapat dibuktikan dengan penemuan mummi Raja Tutankhamun. Dalam makam Raja Tutankhamun tidak ditemukan satu lembar cawat pun, hanya ada 145 lembar pakaian yang dimasukkan kedalam sakrofagus Raja Tutankhamun.
Bangsa Romawi baik pria maupun wanita juga mengenakan cawat atau celana pendek disebut subligaculum. Wanita mengenakan gaun panjang yang disebut stola (jubah), mereka juga mengenakan selendang panjang yang disebut Palla (jubah atau cadar), serta pita yang terbuat dari kain atau kulit disekitar dada mereka yang disebut stophium (korset). Dari abad ke-16 wanita telah memakai korset yang dibuat dengan whalebone (tulang insang ikan paus) korset digunakan agar bentuk tubuh pemakainya menjadi terlihat lebih ramping. Untuk wanita ini biasanya menekankan sosok melengkung, dengan mengurangi pinggang, dan dengan demikian membuat payudara dan pinggul menjadi nampak lebih sempurna.
Celana pendek linen pada Abad Pertengahan yang digunakan oleh laki-laki disebut braies, tetapi wanita tidak memakai celana sampai abad ke-19, hanya pakaian mereka adalah pakaian linen panjang, yang mereka pakai di bawah pakaian mereka untuk menutupi bagian tubuh yang tidak tertutup oleh cawat. Cawat adalah bentuk yang paling sederhana dari pakaian dalam. Cawat yang pertama kali digunakan oleh manusia sangatlah sederhana, hanyalah sebuah strip panjang bahan yang dilewatkan antara kaki dan kemudian sekitar pinggang. Kemudian berkembang menjadi model celana Hawaii kuno dan beberapa gaya fundoshi Jepang.
Pada cuaca panas, orang-orang jaman dulu jarang menggunakan cawat, mereka lebih senang mengenakan pakaian saja tanpa menggunakan cawat, baru pada suhu dingin cawat digunakan dan ditutupi oleh pakaian lainnya.
Cawat olahraga diciptakan pada 1874 oleh CF Bennett dari sebuah perusahaan olahraga Chicago, Sharp & Smith, tujuannya adalah untuk memberikan kenyamanan dan dukungan untuk para pengguna sepeda yang senang bersepeda di jalur bebatuan Boston. Pada tahun 1897 baru terbentuk Bennett Bike Web Perusahaan dipatenkan dan mulai memproduksi massal Bike Jockey Strap.
Sementara itu, pakaian dalam pria modern lainnya adalah sebagian besar penemuan pada tahun 1930-an. Pada tanggal 19 Januari 1935, Coopers Inc menjual celana dalam pertama di dunia di Chicago. Perusahaan ini membuat celana dalam berbentuk huruf Y dan terbang tumpang tindih di laci rajutan di kedua gaya pendek dan panjang. Mereka dijuluki desain yang “joki” karena menawarkan celana dalam yang sebelumnya hanya tersedia dari cawat olahraga tersebut. Perusahaan mulai menjual laci buttonless dilengkapi dengan pinggang elastis dan celana boxer pertama (celana pendek).

Sementara itu, celana dalam perempuan menjadi lebih berwarna dan dekoratif, dan pada pertengahan enam puluhan juga tersedia dalam ukuran dua nomor lebih kecil dari ukuran yang sebenarnya dengan bikini yang dibuat dengan kain nilon tipis. Underwear sendiri mulai dikenal sebagai trend mode pada tahun 1970-an dan 1980. Pakaian dalam adalah sarana penghalang terakhir sebelum ketelanjangan, dan dengan demikian celana dalam berfungsi sebagai gatekeeper seks

6. SEJARAH SENTER

Sumber-sumber cahaya yang portabel dan praktis senantiasa dicari dan dikembangkan sepanjang sejarah. Obor dan lilin adalah sumber-sumber awal dari cahaya, yang kemudian digantikan oleh lentera dimana orang mulai belajar bagaimana membakar beragam minyak-minyak dari binatang atau mineral. Sampai pada abad-19, listrik dimanfaatkan atau digunakan untuk menciptakan cahaya. Penemuan senter dapat terjadi oleh karena penemuan-penemuan penting sebelumnya, yaitu baterai sel kering dan lampu


Pada tahun 1898 ‘’National Carbon Company’’ memperkenalkan penemuan barunya yaitu baterai sel kering listrik yang pertama. Tidak seperti baterai sebelumnya, baterai jenis ini menggunakan elektrolit pasta bukan sebuah cairan. Ini adalah baterai pertana yang cocok untuk alat-alat elektronik portabel, oleh karena baterai kering tidak akan tumpah atau mudah tercecer. Sebelumnya lagi pada tahun 1879, Thomas Alva Edison menemukan bola lampu pijar. Bola lampu pijar adalah lampu listrik yang terdiri dari penutup kaca transparan atau tembus cahaya yang berisi filamen kawat (biasanya tungsten) yang memancarkan cahaya ketika dipanaskan dengan tenaga listrik. Dua penemuan inilah yang mendukung penemuan lampu senter berikutnya.

Senter yang pertama diperkenalkan dan diperdagangkan secara luas pada tahun 1898 oleh perusahaan milik Conrad Hubert (yang memiliki nama asli Akiba Horowits), yang setelah itu bernama Eveready. Conrad Hubert melihat adanya potensi yang cukup besar untuk dapat mengembangkan teknologi senter ini, oleh karena itu ia Hubert mempekerjakan seorang penemu berkebangsaan Inggris, David Misell, yang telah mematenkan penemuan lampu elektrik portabelnya tahun 1895 dan lampu pada sepeda tahun 1896. Sebagai seorang pegawai dari Hubert, David Misell terus menemukan kemajuan-kemajuan terhadap alat pencahayaan, dan kemudian mematenkan penemuan senter pertamanya pada tanggal 10 Januari 1899.

 Senter pertama ini merupakan buatan tangan yang terdiri dari kertas mentah dan tabung-tabung serat, dengan sebuah bohlam lampu dan reflektor kuningan kasar.  Misell dan Hubert bersama-sama merakit beberapa senter yang berbentuk tabung serta memberikannya kepada beberapa polisi New York, dan mereka mendapat tanggapan yang baik dari para polisi tersebut. Kemudian Hubert mendapatkan hak paten pada tahun 1905, untuk penemuannya yaitu senter dengan saklar on/off dalam kemasan silindris berisikan lampu dan baterai seperti yang dikenal sekarang. ]Senter komersil pertama kali dipamerkan dalam pameran elektrik yang diadakan di Madison Square Garden, New York.

MUJIZAT 1053 - Bom GBIS Solo






Sudah terjadi ledakan bom di GBIS Kepunton Solo , dan sudah banyak pula informasi yang kita baca , lihat ataupun dengar melalui media massa yang meliput kejadian tersebut . Berikut ini adalah tulisan Bapak Pendeta GBIS Kepunton yang bercerita mengenai kejadian tersebut , cerita ini saya copas (copy-paste) dari akun Fb Beliau.

MUJIZAT 1053 by Jonatan Jap Setiawan (www.facebook.com profile.php?id="1610805665") on Tuesday, October 4, 2011 at 5:04am

PUKUL 10:53


Minggu 25 September 2011 jam 10:45. Ibadah baru saja usai. Doa berkat telah selesai disampaikan. Jemaat sedang berjalan keluar dari dalam gedung Gereja. Pemuji dan pemusik sedang menaikkan puji-pujian.

Baru saja, Pdt. Sigit Purbandoro dari Surabaya menyampaikan Firman Tuhan mengenai "Pertolongan Tuhan" yang terambil dari Mazmur 121:1-8. Semuanya kelihatannya berjalan dengan lancar seperti biasanya. Tiba-tiba terdengar ledakan keras. Puji-pujian langsung berhenti. Saya berpikir speaker sound system yang meledak. Saya langsung berlari ke tengah mimbar dan dari atas mimbar terlihat ada asap putih mengepul dari pintu depan. Asap cukup tebal sehingga pandangan ke luar pintu tidak terlihat.

Saya langsung berpikir "Wah bom!" Langsung saya berlari seperti melompat dari mimbar ke tempat kejadian. Pikiran saya cuma satu, "Tuhan jangan sampai ada korban jiwa dari jemaat" dan kalau ada korban luka, itu yang harus secepatnya ditolong. Tidak kepikiran kalau ada bom susulan atau hal lain. Hanya satu perkara yang ada di pikiran "Selamatkan secepatnya yang terluka!" Pada waktu itu, jemaat berteriak-teriak panik dan berlarian. Apalagi asap putih cukup tebal menghalangi pandangan. Bau mesiu menyengat dan darah berceceran di lantai.

Sampai di dekat kejadian, saya melihat hanya ada seorang yang tergeletak dengan perut hancur. Saya langsung berpikir, "Itu pasti pelakunya". Secara sekilas saya tidak menemukan korban lain yang tergeletak, spontan saya langsung berkata dalam hati, "Syukur Tuhan, tidak ada korban jiwa jemaat". Lalu saya lihat beberapa jemaat yang terluka. Saya pegang tangan salah satunya dan saya katakan "Kamu pasti tertolong. Jangan takut! Tuhan melindungimu."  Tapi saya tidak boleh hanya berkutat di situ. Sekarang, ada beban di pundak saya sebagai gembala untuk mengendalikan situasi yang kacau dan menenangkan jemaat yang panik.

Langsung saya berteriak "Semuanya keluar lewat pintu samping". Sekarang, prioritas utama adalah melarikan korban yang terluka secepat-cepatnya ke rumah sakit. Tidak usah memanggil ambulan, karena pasti butuh waktu cukup lama. Sedangkan korban, harus secepatnya dibawa ke rumah sakit. Terdengar teriakan dari Pdm. Joko Sembodo yang mengatur keamanan di tempat kejadian perkara. Dia berteriak kepada petugas parkir di luar "Tutup pintu gerbang cepat!" agar jangan sampai ada orang luar masuk. "Bawa semua korban lewat kantor. Pakai mobil Gereja untuk membawa korban ke rumah sakit" teriak saya.

Langsung beberapa jemaat dengan sigap tanpa rasa takut menggendong para korban ke kantor. Mereka ini betul-betul orang-orang yang siap melayani seperti Kristus. Tidak mempedulikan resiko bom ke dua ataupun kengerian yang muncul, mereka sigap untuk memberikan pertolongan kepada korban-korban yang berjatuhan.

Sayapun segera berlari ke kantor. Di kantor, saya menyuruh Bapak Yohanes dan Bapak Yulianto untuk mengatur parkir agar kendaraan di parkir yang tidak berkepentingan bisa langsung cepat keluar. Begitu kosong, ada dua kendaraan yang siap dipakai, milik Bapak Budi dan Bapak Gideon. Langsung para korban diangkat dinaikkan ke mobil Bapak Budi. Namun ada kesulitan untuk menaikkan korban ke mobil Bapak Gideon, karena pintunya terhalang mobil lain. Tidak menunggu waktu, saya langsung naik ke belakang setir dan memajukan mobil Bapak Gideon, sehingga pintu bisa terbuka lebar. Begitu korban dimasukkan, mobil segera melaju dengan cepat ke Rumah Sakit Dr. Oen. Ada yang sempat bertanya, "Nanti kalau di tanya siapa yang menanggung dan bertanggungjawab, bagaimana jawabnya?" Saya langsung berteriak "Gereja yang akan bertanggungjawab untuk semua biayanya. Yang penting, korban harus segera ditolong!" (Biaya pengobatan dan rumah sakit ditanggung oleh pemerintah dan oleh pihak Rumah Sakit Dr. Oen).

Dalam waktu kira-kira lima belas menit sejak ledakan, semua korban sudah bisa sampai ke Rumah Sakit Dr. Oen. Setelah sebentar membagi tugas di kantor, saya dan Pdm. Wim Agus Winarno langsung menyusul ke Rumah Sakit Dr. Oen. Urusan peledakan dan korban tewas biarlah urusan polisi dan orang lain yang sudah  saya serahi tugas untuk itu. Sedangkan tugas saya adalah gembala. Saya harus berada di dekat domba-domba yang terluka secepatnya. Di luar, masa yang begitu banyak sudah memadati jalan di sekitar Gereja, sehingga kendaraan saya sukar untuk bergerak.

Sesampainya di rumah sakit, ruang UGD sudah penuh dengan korban-korban yang terluka dan keluarganya. Suasana hiruk pikuk. Langsung saya usahakan untuk mendekati mereka satu per satu. Saya berikan kata-kata kekuatan dan yang paling penting saya doakan mereka satu per satu. Itulah tugas saya sebagai gembala.

Korban pertama yang saya jumpai adalah Bapak Sugiyono dan anaknya Defiana. Secara sepintas mereka kelihatannya tidak terluka parah, karena mereka masih bisa tersenyum. Namun kemudian saya baru tahu bahwa luka Defiana cukup parah, di mana ada 3 mur yang bersarang di tempurung kepalanya. Saya doakan mereka dan saya kuatkan. Lalu saya jumpai Bapak Go Sing Gwan yang terluka dibahunya. Sebuah metal besi telah menghantam tulang bahunya sehingga hancur. Bapak Go Sing Gwan harus menjalani operasi untuk mengganti tulang bahunya yang hancur dengan sebuah plat.

Dikamar sebelah saya menjumpai Olivia Putri yang terluka di kakinya. Urat kakinya putus dan dia menangis. Pasti rasanya sangat menyakitkan sekali dan hati saya turut tersayat melihat gadis remaja ini menangis kesakitan. Saya pegang tangannya dan saya doakan. Berlari keluar saya masuk ke kamar di samping dan di situ saya melihat Noviyanti tergeletak di atas ranjang dengan kepala yang bercucuran darah begitu banyak. Terlihat sepintas lukanya cukup parah dan dia hanya diam saja tanpa respon. Hati saya kuatir melihatnya. Tapi saya meneguhkan iman dan berdoa. Saya bisikkan kata-kata kekuatan dan saya doakan dia. Luar biasanya, nanti terlihat bahwa pemulihannya begitu cepat dan dia termasuk yang cepat pulang dari Rumah Sakit.

Septiana saya jumpai sedang terbaring kesakitan. Benda tajam telah menembus salah satu kakinya sampai berlubang dan mencucurkan darah. Tidak berhenti sampai di situ, benda tajam itu masih melaju dan bersarang di kaki yang satunya lagi. Ke dua kakinya terluka parah. Selanjutnya saya berlari ke kamar sebelah dan saya melihat Ibu Feriana yang terluka parah, ada pecahan metal yang menembus dan merobek kandung kemihnya. Pendarahan terjadi dan harus segera dihentikan sebelum menjadi fatal. Segera dia diprioritaskan untuk menerima tindakan operasi lebih dahulu untuk menghentikan pendarahan. Dalam operasi itu, dokter juga harus memotong usus halusnya sebanyak dua cm.

Ketika didoakan sebelum masuk ke kamar operasi, dia masih bisa tersenyum sekalipun terluka parah. Selesai mendoakan Ibu Feriana, saya keluar kamar dan di lorong saya menjumpai Ferdianta dan Boris yang terbaring di ranjang. Luka mereka berada di tangan, perut dan kaki, karena ada paku dan benda-benda lain yang menancap. Saya doakan dan saya teguhkan iman mereka. Mereka mengangguk lemah tanda percaya dan saya senang karena mereka tetap kuat.

Saat itu, saya melihat ada korban yang sedang didorong tergesa-gesa oleh petugas medis ke kamar operasi. Ternyata dia adalah Bapak Ristiyono yang punggungnya hancur karena ada dua belas paku yang menancap di punggungnya. Saya tidak sempat mendoakannya secara khusus, tapi saya berdoa dalam hati agar kemanapun dia dibawa, Tuhan menyertainya.

Dengan setengah berlari, saya masuki kamar selanjutnya. Di situ terbaring Ibu Yulianti yang sudah berusia tujuh puluh empat tahun. Dia merasakan sakit di kepalanya yang berdarah-darah dan berkata dengan suara memelas "Pak, kepalaku sakit sekali. Tolong Pak Yo, ndak kuat rasanya. Kepala ini sakit sekali!" Saya tidak bisa melakukan apa-apa untuk meringankan penderitaannya, kecuali hanya dengan doa.

Telinga Ibu Yulianti telah robek terhantam serpihan benda tajam dan mengucurkan banyak darah. Saya pegang tangannya dan dia menggenggam tangan saya erat-erat. Saya katakan, "Tante jangan kuatir. Tante pasti bisa sembuh total. Tetap kuat dan panggil nama Tuhan Yesus ya Tante." Dia mengangguk dan saya doakan dia sambil kita ber dua berpegangan tangan.

Keluar dari kamar itu, saya melihat korban lain, yaitu Bapak Stefanus yang terbaring di ranjangnya tepat di tengah ruang UGD. Dia berusaha bangun. Saya tenangkan dia dan saya suruh tidur kembali. Saya lihat lengannya atas berdarah-darah. Saya pegang tangannya dan saya doakan dia di tengah-tengah ruangan UGD itu. Sekalipun jatuh korban tiga puluh orang terluka, saya masih bisa bersyukur bahwa tidak ada satupun yang meninggal dunia. Dari tiga puluh orang itu, empat belas harus dirawat inap dan semuanya harus menjalani operasi. Operasi berlangsung marathon dari hari Minggu jam 14.00 sampai besoknya jam 12.00, selama dua puluh dua jam.

BOM MELEDAK


Jika direnungkan, dalam tragedi 1053 ini ada banyak mujizat dan pertolongan Tuhan. Jika tidak ada satupun korban jiwa, itu adalah karena campur tangan Tuhan semata-mata. Bukan kebetulan! Karena di dalam Tuhan Yesus, tidak ada yang kebetulan. Semua terjadi atas ijinNya.

Sebelum kejadian, berdasarkan rekaman kamera CCTV, pelaku diperkirakan masuk dari pintu kecil samping pintu utama. Dengan berbaju putih lengan panjang, celana panjang hitam, bertopi, berkacamata dan sebuah tas kecil di kalungkan di dadanya, pelaku sempat berjalan ke tengah dan mendekati tengah ruangan Gereja.

Andaikata dia meledakkan bomnya di tengah ruangan Gereja, pasti ceritanya akan berbeda. Korban yang jatuh pasti akan lebih banyak. Tapi entah mengapa (pasti ada campur tangan Tuhan), pelaku sempat menoleh ke kanan ke kiri seperti kebingungan. Kemudian, dia berbalik dan berjalan menuju pintu keluar. Dia melangkah keluar pintu Gereja dan berdiri di depan pintu agak menyamping ke timur.

Di teras Gereja itulah dia meledakkan bom yang dia bawa tepat pukul 10:53 (sesuai dengan waktu yang terekam di CCTV), menghamburkan proyektil-proyektil maut berupa paku, mur, lempengan logam tajam dan lain sebagainya. Semata-mata pertolongan Tuhan kalau pelaku itu meledakkan bomnya dengan menghadap ke halaman parkir.

Andaikata dia meledakkan bomnya dengan menghadap ke arah pintu Gereja, di mana jemaat sedang ramainya keluar melalui pintu itu, maka korban yang berjatuhan akan makin banyak dan bisa jadi ada yang kehilangan nyawanya. Lebih ajaib lagi, ketika dia menyalakan bomnya, posisinya agak berubah, badannya memutar sedikit sehingga arahnya tepat menghadap ke dua pilar beton.

Akibatnya, ketika bom yang menempel di perutnya meledak menghamburkan serpihan-serpihan, maka sebagian tertahan oleh dua tiang beton itu. Kalau bukan tangan Tuhan yang memutar tubuhnya sedikit, maka pasti akan jatuh korban lebih banyak lagi. Serpihan bom itu ternyata menyebar kemana-mana dan ada sebuah pecahan pipa yang tajam dan sebesar kepalan tangan, telah terlontar menembus plafon teras Gereja.

Andaikata pecahan itu tidak dilemparkan oleh Tuhan ke atas dan membabat orang, maka dipastikan orang itu tidak akan mengalami kesakitan. Tapi dia akan langsung tewas di tempat. Tapi puji syukur kepada Tuhan. Tuhan sudah melemparkan pecahan yang sangat berbahaya itu ke atas plafon Gereja, sehingga tidak menimbulkan korban.

MUJIZAT TERJADI



Satu hal yang saya kuatirkan dan saya doakan kepada Tuhan, "Jangan sampai ada satupun korban yang meninggal!" Kalau tidak ada yang kehilangan nyawa (kecuali pelaku), maka itu membuktikan bahwa tindakan bom bunuh diri itu adalah tindakan yang sia-sia dan tidak mencapai sasarannya, yaitu untuk mencabut nyawa korban sebanyak-banyaknya.

Selamatnya para korban juga menunjukkan bahwa perlindungan Allah itu dahsyat dan ajaib! Perlindungan Allah tidak tertembus oleh bom yang bagaimanapun juga. Oleh sebab itu, ketika diadakan doa di depan Gereja oleh saudara-saudara kita dari GP Ansor pada Minggu malam, sayapun ikut di situ.

Pada saat itu, saya menerima tiga kabar yang membuat sesak nafas. Berita pertama yang muncul di sms adalah Defiana setelah operasi kepala untuk mengambil tiga mur, ternyata mengalami kejang-kejang dan kritis. Saat saudara-saudara kita dari GP Ansor berdoa, sayapun juga berdoa, "Tuhan Yesus jangan sampai anakMu ini meninggal.  Sembuhkan dan pulihkan dia oleh karena bilurMu, bukan karena yang lain. Aku mohon mujizatMu Tuhan."

Belum selesai saya berdoa, masuk sms ke dua dan disusul yang ke tiga yang mengatakan bahwa kaki dari salah satu korban yang bernama Hariyoko harus diamputasi karena terbabat obeng yang terlontar seperti roket. Lalu urat kaki Olivia Putri yang putus harus segera disambung sebelum dua puluh empat jam. Tapi sampai saat itu belum bisa segera dilakukan operasi karena ruang operasi penuh. Padahal waktu sudah semakin sempit.

Kembali saya berdoa agar jangan sampai ada satupun yang mengalami cacat! Apalagi mereka ini masih remaja dan masih memiliki perjalanan hidup yang panjang. Jangan sampai mereka kehilangan masa depannya karena mengalami kecacatan. Berdoa bersama saudara-saudara kita dari GP Ansor dan mengingat korban-korban ini, tak terasa air mata ini menetes.

Hanya satu doa yang saya panjatkan terus, "Jangan ada yang meninggal dan jangan ada yang cacat", supaya nama Tuhan saja yang dipermuliakan dalam peristiwa ini. Begitu selesai doa bersama, kira-kira jam 22.30, saya langsung bergegas ke Rumah Sakit bersama Pdm. Joko Sembodo untuk menjenguk korban.

Di depan ruang operasi, saya menjumpai Ibu Hung Me, yang suaminya, Bapak Go Sing Gwan sedang menjalani operasi karena tulang bahunya hancur. Di depan kamar operasi itu, kita berdoa bersama-sama memohon anugerahNya. Lalu saya menuju kamar Olivia Putri yang harus dioperasi sesegera mungkin karena urat kakinya putus. Dia tertidur lelap, mungkin karena pengaruh obat bius untuk mengurangi rasa sakitnya. Saya katakan kepada ibunya, "Jangan kuatir bu. Pertolongan Tuhan tidak pernah terlambat. Kaki Olivia pasti akan dioperasi tepat pada waktunya." Akhirnya jam 01.00, Olivia bisa dioperasi kakinya dan tidak terlambat.

Di ruang ICU, ada dua korban, yaitu Ibu Feriana yang terluka parah. Kandung kemihnya yang pendarahan karena tertembus logam dan ususnya harus dipotong dua cm. Ketika saya doakan, Ibu Feriana justru berkata "Saya tetap kuat Pak Yo. Saya tetap cinta Tuhan dan Tuhan Yesus pasti sembuhkan saya." Dia juga berpesan, "Pak Yo juga harus kuat. Tuhan akan pakai Pak Yo." Saya terkejut dengan ketabahan Ibu Feriana. Saya betul-betul dikuatkan dan terharu. Di saat menderita dan menjadi korban, Ibu Feriana betul-betul tabah dan justru masih bisa memberikan kekuatan. Luar biasa! Memang Tuhan punya rencana lain untuk Ibu Feriana.

Ketika para dokter mengoperasi untuk menghentikan pendarahannya, dokter juga menemukan usus buntunya sudah infeksi. Karena itu, usus buntunyapun ikut diambil. Jadi Ibu Feriana ini juga mendapatkan pelayanan operasi usus buntu, tanpa biaya. Tuhan yang atur semuanya. Defianapun juga berada di ruang ICU. Saya melihat sekarang dia telah bisa tidur tenang, sesudah sore tadi mengalami kejang-kejang. Saya bersyukur kepada Tuhan karena melihat Tuhan sudah melakukan mujizatNya. Mamanya mengatakan bahwa Defiana ini dalam penderitaannya justru sangat tabah. Dalam keadaan tergeletak dan terluka parah, dia justru yang menguatkan orang tuanya untuk tetap kuat dan bersyukur kepada Tuhan, "Ma jangan takut. Aku pasti sembuh karena Tuhan Yesus pasti menolong." Bahkan saat dia didorong masuk ke kamar operasi, dia menyanyikan pujian "Dalam nama Yesus! Dalam nama Yesus! Ada kemenangan!" Iman anak remaja ini betul-betul luar biasa. Dia sangat mencintai Tuhan.

Saat sadar, yang dipikirkan pertama kali justru, bagaimana pelayanannya hari Senin, 3 Oktober nanti dalam acara Konser Pemuda? Luar biasa! Pada hari Senin, 3 Oktober, Defiana sudah bisa ikut acara konser pemuda di Gereja, sekalipun dengan kepala yang masih dibalut dengan perban. Mujizat! Melihat kondisi Defiana yang cukup parah, sebuah lembaga sosial keagamaan dari Surabaya menawarkan bantuan dana dan pertolongan untuk membawa Defiana ke Singapore jika diperlukan. Tapi rencana Tuhan berbeda. Hari Senin, 3 Oktober, Defiana tidak berada di Singapore untuk diobati. Tapi pada Hari Senin, 3 Oktober, dia berada di GBIS Kepunton sedang memuji Tuhan. Haleluya!

Hariyoko yang menurut dokter harus diamputasi kakinya mengalami mujizat yang luar biasa. Besoknya, dokter berkata bahwa kakinya tidak jadi diamputasi dan bisa sembuh sempurna. Saya yakin dan percaya, bahwa malam itu, Tuhan Yesus sudah menyambung semua pembuluh darah dan urat-urat yang terputus, sehingga kakinya bisa diselamatkan. Hariyoko yang masih muda tidak kehilangan kakinya.

Ayahnya, yaitu Bpk Ristiono adalah bapak yang punggungnya hancur tertembus dua belas paku tajam. Tapi puji Tuhan, tidak ada satupun paku itu yang menembus organ vitalnya. Sebelas paku diambil melalui operasi pertama. Tapi satu paku diambil pada operasi ke dua yang beresiko tinggi. Paku itu bersarang tepat di antara paru-paru dan hatinya. Jika paku itu tertancap sedikit bergeser saja, maka akan mengenai paru-paru atau hatinya dan hasilnya pasti fatal. Tapi karena tangan Tuhan saja, maka paku itu bisa tepat bersarang di antara dua organ vital itu.

Ibu Yuliati yang berusia tujuh puluh empat tahun telah terluka di kepalanya. Ada serpihan benda tajam yang melesat cepat merobek daun telinganya. Telinganya berdarah-darah. Tapi kita bisa bersyukur kepada Tuhan, karena seandainya benda itu selisih beberapa mili saja jaraknya, maka pecahan benda tajam itu akan menembus ke kepalanya dan berakibat fatal. Tangan Tuhan betul-betul menyatakan perlindunganNya.

Para korban bersaksi bahwa sepertinya ada tameng Ilahi yang melindungi mereka. Pecahan paku, mur boleh menembus daging, tapi tidak mengenai tulang atau organ penting. Ada tangan Tuhan yang tak terlihat yang telah menahan semua proyektil-proyektil maut itu.

IMAN DI ATAS BATU KARANG

Hal yang paling membahagiakan saya adalah semua korban yang dirawat ini memiliki iman yang kuat. Mereka menderita, tapi mereka tidak kecewa kepada Tuhan. Mereka disakiti, tapi mereka tidak dendam dan mau mengampuni.

Ketika mereka ditanya, mereka tetap mencintai Tuhan Yesus dan akan tetap setia ke Gereja. Seperti juga Defiana yang saat masih tergolek justru memikirkan pelayanannya, maka Olivia Putri juga berkata "Aku akan tetap ke Gereja. Kenapa harus takut?"

Bapak Stefanus dalam keadaan masih terbaring di tempat tidur bahkan sudah menanyakan, "Pak, Hari Sabtu ada kebaktian 464 (lansia)? Saya mau datang ibadah." Ibu Yulianti yang sudah berusia tujuh puluh empat tahun, awalnya mengalami trauma dan berkata "Tidak berani ke Gereja dulu". Tapi besoknya dia sudah bisa berkata "Sesudah sembuh, saya pasti ke Gereja lagi. Saya tidak trauma lagi, karena Tuhan Yesus."

Boris waktu ditanya wartawan tentang Firman Tuhan saat ibadah, dia menjawab dengan jawaban luar biasa, "Firman Tuhan tadi berbicara tentang pertolongan Tuhan dan sekarang saya langsung mengalami pertolongan Tuhan". Para korban tidak menolak jika diwawancarai oleh wartawan maupun dikunjungi oleh tamu-tamu penting. Salah satunya saya tanya, "Kenapa kok mau diwawancarai atau dijenguk oleh tamu-tamu yang begitu banyak? Apa tidak justru melelahkan?" Dia menjawab "Pak Yo, justru ini kesempatan buat saya untuk menyaksikan kehebatan Tuhan Yesus. Justru inilah kesempatan buat saya untuk menunjukkan kepada orang yang belum kenal Tuhan bahwa saya tidak takut untuk mengiring Tuhan Yesus  dan menunjukkan bahwa saya mengampuni mereka."

Kuatnya iman mereka, betapa cintanya mereka kepada Tuhan Yesus, tabahnya hati mereka, semuanya itu membuat saya semakin kuat. Bukan saya yang menguatkan mereka. Tapi merekalah yang justru telah menguatkan saya. Jika mereka yang menjadi korban saja bisa begitu kuat dan tidak takut untuk kembali beribadah. Tentunya, kita yang tidak tergores sedikitpun pasti akan tetap kuat dan setia beribadah kepada Tuhan Yesus di tempat yang sudah Tuhan tempatkan. Jangan sampai kesetiaan dan iman kita kalah dengan mereka yang menjadi korban. Biarlah mereka ini menjadi teladan iman buat kita. Inilah iman yang dibangun di atas fondasi batu karang.

WE LOVE, WE FORGIVE

Setelah saya kembali dari Rumah Sakit, polisi sudah berdatangan mengamankan lokasi. Saya masuk ke dalam Gereja dan duduk di kursi tidak jauh dari pelaku pemboman yang tergeletak di lantai. Saya amati dia cukup lama dan saya mulai merenung, "Haruskah hidupnya berakhir tragis dan sia-sia  seperti ini?" Pada waktu itu, yang muncul di dalam benak saya bukan kebencian dan dendam. Perasaan yang muncul adalah belas kasihan kepada dia yang telah salah memilih jalan kehidupan. Dari situlah inti pesan gembala itu muncul "Taburkanlah kasih dan pengampunan. Bukan dendam dan kebencian." We love and we forgive. Tidak ada persungutan yang kita berikan. Tapi ucapan syukur kepada Tuhan yang kita persembahkan. Habis gelap, terbitlah terang. Setelah musibah, timbulah mujizat.

Karena itu, sekalipun di mata manusia, hal ini merupakan tragedi dan bencana. Tapi dengan mata iman, saya memandang bahwa *tragedi 1053 pasti menjadi MUJIZAT 1053*. Allah turut bekerja dalam segala perkara untuk mendatangkan kebaikan bagi orang-orang yang mengasihi Dia. Tidak ada kemuliaan, tanpa melalui salib. Justru melalui peristiwa ini, dunia telah melihat bahwa Tuhan Yesus dahsyat dan ajaib.

Pdt. Jonatan Jap Setiawan

SILAKAN TINGGALKAN JEJAK ANDA DISINI DAN JANGAN LUPA KOMENTAR, KRITIK, SARAN, INFO, DAN LIKE FUNPAGES ATAU TUKERAN LINKNYA YO BROTHER, OK! | Please Leave Your Impressions Here | пожалуйста оставьте ваши впечатления здесь