Alat Tangkap Ikan Tradisional Dayak Tanguk


Tanguk adalah alat tradisional ala masyarakat Dayak Maanyan untuk menangkap ikan dan udang yang digunakan saat air sungai atau danau surut. Tanguk sering dihubungkan dengan nikep, lalu apa sebenarnya perbedaan Tanguk dengan Nikep??

Tanguk adalah seperti yang dijelaskan diatas  adalah alat untuk menangkap ikan atau udang, sedangkan Nikep adalah cara orang Dayak Maanyan untuk menangkap ikan atau udang di sungai atau didanau yaitu dengan menarik Tanguk yang diletakkan didasar air berlawanan dengan arah aliran air dan menyaringnya sehingga ikan atau udang terperangkap didalamnya.


Tanguk biasanya terbuat dari rotan yang dianyam sedimikian rupa sehingga membentuk pola bulat memanjang dan cekungan supaya bisa menampung atau menyaring tangkapan ikan atau udang.

Ukaran Tanguk biasanya berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan, dari mulai yang ukuran kecil maupun yang super besar.

Selain untuk mencari ikan atau pun udang, Tanguk bisa juga untuk kebutuhan lain seperti untuk alat penyaring sampah, tempat penyaringan, dan tempat kurungan hewan peliharaan.



Alat tangkap ini pun memang didesain sesuai dengan karakteristik daerah Kalimantan pada umumnya yaitu daerah rawa gambut yang sulit untuk menggunakan alat tangkap ikan modern. 

Serangga Muhau




Apakah anda pernah melihat hewan sejenis Serangga berwarna merah seperti kumbang namun tidak bertanduk?

Hewan ini biasanya muncul pada musim-musim tertentu seperti pada musim panen padi. 

Di Daerah Kalimantan Tengah, Kabupaten Barito Timur hewan ini atau serangga ini disebut Muhau. Serangga ini banyak ditemukan pada musim panen padi dan diburu oleh masyarakat untuk dijadikan makanan atau camilan.

Muhau adalah serangga yang memakan dedaunan muda seperti daun Tapau, Janggus, dan Witula. Sama seperti belalang, serangga ini pun bisa dimakan dengan cara mengosengnya bersama daun asam.



Masakan Wadi

Berdasarkan hasil survei kecil-kecilan saya, ternyata banyak responden yang ingin pembahasan blog saya tentang sesuatu yang banyak berhubungan dengan kuliner dengan muatan lokalnya. Maka dari itu pembahasan pertama ditahun ini akan saya mulai dengan kulineran ala suku Dayak Maanyan, hehe....

Oke lanjut....

Tahukah anda kuliner apa yang paling sensasional dari Kalimantan Tengah???  Yang pasti bukan kuliner atau masakan yang sering anda temui di restoran ternama biasanya. Ya, kuliner atau masakan tersebut ialah suatu nama yang mungkin asing ditelinga anda. Tetapi bagi warga asli Kalimantan Tengah pasti mengenal masakan yang satu ini. Masakan tersebut ialah Wadi.


Wadi adalah sebuah penemuan, warisan, dan adat yang perlu dilestarikan. Kenapa demikian, ya karena Wadi adalah masakan turun termurun yang sudah melenggenda di tanah Kalimantan Tengah khususnya. 

Wadi begitu sensional karena rasanya yang begitu khas dan enak. Sehingga siapa pun yang pernah mencicipinya akan selalu menginginkan kembali untuk merasakannya kembali.

Wadi adalah masakan yang terbuat dari fermentasi suatu daging dengan dicampur dengan beras ketan yang disangrai dan didiamkan selama beberapa minggu. Sehingga memiliki rasa dan aroma yang khas. Daging yang biasa dipakai dalam fermentasi tersebut ialah daging Ikan atau Babi.





Wadi atau daging fermentasi yang siap dimasak adalah yang sudah berusia seminggu lebih sehingga memiliki rasa yang khas. Setelah siap, wadi tersebut bisa langsung dimasak dengan menambahkan garam, mecin, gula dan air secukupnya. Begitu simpel kan, tetapi yang paling penting dari proses memasakan Wadi sebenarnya adalah disaat fermentasinya.

Wadi biasanya dihidangkan dengan sayur-mayur yang direbus seperti terong, kacang panjang, dan yang paling khas dari Kalimantan adalah sayur Umbut atau Uwut. 

Anda tertarik untuk merasakan sensasi masakan Wadi ?? Ya, silakan saja mampir ke Kalimantan Tengah. 

    


SILAKAN TINGGALKAN JEJAK ANDA DISINI DAN JANGAN LUPA KOMENTAR, KRITIK, SARAN, INFO, DAN LIKE FUNPAGES ATAU TUKERAN LINKNYA YO BROTHER, OK! | Please Leave Your Impressions Here | пожалуйста оставьте ваши впечатления здесь