Konspirasi Jilid I

Konspirasi Jilid I

Saya adalah putra daerah dari Kalimantan Tengah, tinggal di desa Simpang Naneng kecamatan Karusen Janang kabupaten Barito Timur. Lahir dengan status orang susah karena pekerjaan orang tua memang hanya sebagai petani karet atau penyadap karet dan kadang juga bekerja sebagai peladang. Namun, satu hal yang pasti hidup itu harus selalu disyukuri  apapun yang terjadi karena hidup itu memang kita sendiri yang menentukan atas izin dan berkat YME. Dengan penuh kesukaran itu saya mau tidak mau harus tetap hidup dengan memakan apapun yang bisa dimakan.

Bertahun-tahun saya hidup dalam kemiskinan, tanpa ada yang menangis iba. Untung saja walaupun keluarga miskin, namun tidak miskin hati alias hidup selalu dalam kebahagiaan keluarga. Keluarga memang adalah segala-galanya dalam hidup, namun adakalanya keluarga itu membutuhkan orang lain bahkan campur tangan negara atau pemerintah.  Negara tentu punya peranan dalam mensejahterakan setiap keluarga yang koloni dalam seuatu daerah pemerintahanya. Semua kebutuhan warga negaranya wajib untuk pemerintah siapkan atau berikan.

Namun itu semua omong kosong bagiku, pemerintah atau negara itu tidak ada dalam hekekat sebenarnya. Negara saat itu dan saat ini  sama saja, tidak ada perubahan. Pemerintah hanya menguras uang rakyatnya, untuk bayar utang atau memberi makan ternak tikus di Senayan sana. Kita ini adalah negara dan bangsa yang besar yang terbangun atas ideologi yang jelas, bukan idelogi ternak tikus yang sibuk mengurus permasalahan perwakilan rakyatnya tanpa mellihat rakyatnya yang diwakilinya.    
Saat ini saya rasa negara itu tidak ada, dan jelas negara itu hanya muncul saat PEMILU dan mengurus KTP saja. Dan buat apa untuk  berharap  banyak, bila negara ini tetap seperti ini, sakit begini, dan mini perhatian. Semua itu tidak lain dan tidak bukan  yaitu karena UANG dan BERBAGAI PERBEDAAN sehingga pengabdian  bagi rakyat itu adalah sampah saja. Uang adalah faktor yang paling utama membuat orang untuk buta pada semua hal yang benar. Karena uang maka lahan yang semula adalah lahan untuk pengabdian berubah menjadi lahan KONSPIRASI BUSUK atm peraup uang rakyat. Dan berbagai perbedaan adalah hal kedua yang menjadi faktor  penghancur pengabdian wakil rakyat itu. Karena saat ini, orang sungguh sangat kritis dan cepat emosi untuk menanggapi suatu perbedaan, dan sebut saja salah satunya seperti perbedaan suku, agama, dan golongan dan orang saat ini sungguh sangat ingin bahwa golongan yang diwakilinya adalah yang paling benar.

Dan kembali ke permasalahan daerah, maka tidak jauh beda dengan antara bapak dan anak. Disini daerah sebagai anak dari pemerintah pusat, sama joroknya. KONSPIRASI besar selalu terjadi a sampai z dan dari satu sampai tak terhingga yang akan selalu memakan korban masyarakat jelatanya yang lemah dan selalu menjadi budak kepentingan para elit tikus yang pandai bersilat lidah.

Related Posts by Categories



Artikel Terkait


Andri Arai Atei Takam Katuluh Ni. Andri Naun Hang Yari Isa Lawit Uneng Ni, Mara Takam Ngantuh "Selamat Panalu" Ma Posting Selanjut Ni..!!

Post a Comment

Makasih

SILAKAN TINGGALKAN JEJAK ANDA DISINI DAN JANGAN LUPA KOMENTAR, KRITIK, SARAN, INFO, DAN LIKE FUNPAGES ATAU TUKERAN LINKNYA YO BROTHER, OK! | Please Leave Your Impressions Here | пожалуйста оставьте ваши впечатления здесь