Asal Usul Nama Desa Dayu



Desa Dayu merupakan sebuah desa yang menjadi ibukota kecamatan Karusen Janang di Kabupaten Barito Timur. Desa ini merupakan desa paling tertua yang ada di kecamatan ini. Sebagian besar penduduk yang berada di Kecamatan Karusen Janang adalah berada di desa ini. Sekarang desa ini sangat berkembang dengan pesatnya dari generasi ke generasi, sehingga beberapa history dari desa ini semakin terlupakan.

Mungkin untuk generasi anak muda sekarang, mempelajari sebuah sejarah adalah hal yang membosankan atau malas untuk di ungkit-ungkit. Namun sebuah sejarah sebenarnya adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan dari jati diri sebuah wilayah. Begitu juga dengan wilayah yang bernama desa Dayu ini, sungguh ada banyak sejarah yang mestinya harus diketahui oleh generasi penerus khususnya yang ada wilayah ini sendiri.
Sejarah desa Dayu muncul dari beberapa versi yang berbeda yang didapat dari cerita masyarakat setempat.

Namun saya sendiri mengambil versi dari yang banyak diceritakan oleh orang-orang, yaitu desa ini berasal dulu hanyalah sebuah hutan belukar yang tak ada seorang pun yang menempati. Dulu tempat ini hanyalah sebuah jalan yang dilalui oleh masyarakat yang tinggal secara berpencar dalam hutan. Ditempat itu dulu terdapat sebuah pohon durian yang sangat besar dan tiap musim selalu berbuah, sehingga tak jarang ada warga yang datang ketempat ini hanya sekedar untuk mengambil atau memanjat buah durian itu.

Nama Dayu pertama kali muncul saat diucapakan oleh beberapa orang yang datang ketempat itu dan menikmati buah tersebut dan mengatakan "Ang da dayu'en"(tidak mencukupi) entah karena buah durian tersebut sangat enak atau sebaliknya yang pasti kata tersebut menjadi sangat populer dan menjadi ikon tempat tersebut. Seiring perjalanan waktu tempat itu yang dulunya hanyalah hutan belantara mulai ditinggali dan menjadi tempat adat masyarakat sehingga akhirnya menjadi sebuah desa dan dinamakan Dayu.

Pohon yang dulu menjadi ikon tempat ini sebenarnya masih ada, tapi karena pembangunan, pohon tersebut dipotong saya sendiri pun masih sempat untuk menikmati dan mengambil buah durian yang fenomenal itu dulu. Ditempat ini juga dulu menjadi tempat kuburan Raja-raja dan keluarganya serta para pembantu kerajaan. Namun kuburan-kuburan tersebut juga telah dipindah, ada yang dikedaton dan ada pula yang dikuburkan kembali secara moderen.

Ow ya, Dayu juga punya ikon sampai saat ini yaitu Abeh(orang yang berubah menjadi patung) dan tiap tahun biasanya selalu diadakan acara adat untuk memberi makan patung tersebut. Jadi tunggu postingan selanjutnya ya buat ngebahas tentang "Abeh" ya....hehe
Maaf kalau ada cerita yang salah itu hanya beberapa versi yang pernah saya dengar....!!!

Bakso Ternyata Berasal Dari Daging Babi??


BIASANYA makanan yang berasal dari Cina ini berbentuk bulatan
 kecil dengan ukuran yang beragam, tergantung pembuatnya.
Di Indonesia, jenis bakso ternyata cukup bervariasi. 
Dari bentuk hingga bahan dasarnya.

Aslinya, di Cina sana, makanan ini berbahan utama daging babi.
 Itu sebabnya makanan ini dinamakan bakso.
Jika diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia,
 kata bakso berasal dari bahasa Cina yang terdiri dari 2 kata bak, 
yang berarti daging babi, dan so yang berarti mie dan sup.

Kebanyakan penduduk Indonesia yang beragama Islam, 
untuk membuat bakso, bahan dasar daging babi diganti dengan 
daging sapi, ikan, atau daging ayam.
Ada bakso yang kotak, persegi, pipih alias gepeng dan ada 
juga yang bulet peyang.

Tentu semua jenis bakso punya kenikmatannya tersendiri. 
Tergantung selera penikmat dan tentu saja cara pembuatannnya.
Bakso atau dalam Bahasa Inggris disebut meatball 
mempunyai nama dan cara penyajian yang berbeda beda di setiap negara.
Di negeri asalnya Cina, masakan Chinese meatballs 
paling sering dibuat dari daging babi yang direbus. Terkadang saat
 merebus ditambahkan kecap.

Di Belanda, bakso atau meatball dikenal dengan nama 
gehaktbal chopped yang artinya kurang lebih bola-bola daging
 atau daging berbentuk bola. Biasanya, di Negeri Kincir Angin itu,
bakso biasanya disajikan dengan kentang rebus dan sayuran.
Kombinasi pengolahan dan penyajian bakso seperti ini telah
menjadi hidangan paling umum di rumah tangga Belanda sepanjang sejarah. 

Pengertian E-Commerce



Electronic Commerce (E-Commerce) secara umum merupakan kegiatan bisnis (perniagaan/perdagangan) atau jasa yang berhubungan erat dengan konsumen (Consumers), Manufaktur, Internet Service Provider (ISP) dan Pedagang Perantara (Intermediateries) dengan menggunakan media elektronik. Dalam hal ini media elektronik utama dengan menggunakan internet.

E-Commerce memiliki 5 (lima) konsep dasar:

• Automation
Otomasi bisnis proses sebagai pengganti proses manual
(konsep “enterprise resource planning”)

• Streamlining / Integration
Proses yang terintegrasi untuk mencapai hasil yang efisien
dan efektif (konsep “just in time”).

• Publishing
Kemudahan berkomunikasi dan berpromosi untuk produk
dan jasa yang diperdagangkan (konsep “electronic
cataloging”)

Interaction
Pertukaran informasi/data antar pelaku bisnis dengan
meminimalisasikan human error (konsep “electronic data
interchange”)

• Transaction
Kesepakatan dua pelaku bisnis untuk bertransaksi dengan
melibatkan institusi lain sebagai fungsi pembayar (konsep
“electronic payment”)

Etika Profesi Teknologi Informasi(EPTI)



1.1. Norma
Manusia adalah makhluk ciptaan Allah
• Manusia mempunyai berbagai macam kebutuhan
diantaranya adalah kebutuhan untuk berinteraksi dengan
manusia lain.

• Manusia mempunyai hak dan kewajiban.

• Manusia bisa berbuat kesalahan dan melakukan
penyimpangan atau pelanggaran norma – norma sosial
Untuk memulihkan ketertiban dan menciptakan kestabilan
diperlukan sarana pendukung yaitu organisasi masyarakat.
Yang dalam pelaksanaannya dilandasi oleh kode etik tertentu
sesuai dengan tujuan dari organisasi tersebut
Apakah yang menjadi dasar norma moral untuk mengakui
perbuatan baik atau buruk ? Magnis Suseno (1975)
mengemukakan kebiasaan sebagai dasarnya, tetapi Hobbes
dan Rousseau seperti dikutip oleh Huijbers (1995)
mengemukakan kesepakatan masyarakat sebagai dasar
pengakuan perbuatan.

Selain dari Kebiasaan dan kesepakatan masyarakat, ada
beberapa kriteria lain dari beberapa aliran yang digunakan
untuk menyatakan perbuatan moral itu baik atau buruk :
1. Aliran Hedonise (Aristippus pendiri mazhab Cyrene 400
SM, Epicurus 341271 SM) Perbuatan manusia
dikatakan baik apabila menghasilkan kenikmatan atau
kebahagiaan bagi dirinya sendiri atau orang lain
(perbuatan itu bermanfaat bagi semua orang).

2. Aliran Utilisme (Jeremy Bentham 1742-1832, John
Stuart Mill 1806-1873)Perbuatan itu baik apabila
bermanfaat bagi manusia, buruk apabila menimbulkan
mudharat bagi manusia.
Aliran Naturalisme (J.J. Rousseau). Perbuatan manusia
dikatakan baik apabila bersifat alami, tidak merusak
alam.

4. Aliran Vitalisme (Albert Schweizer abad 20).
Perbuatan baik adalah perbuatan yang menambah daya
hidup, perbuatan buruk adalah perbuatan yang
mengurangi bahkan merusak daya hidup.

1.2. Budaya
Kata kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta yaitu
“buddhayah” yang merupakan bentuk jamak dari “buddhi”
(budi atau akal). Kebudayaan diartikan sebagai hal-hal yang
berkaitan dengan budi dan akal. Sedangkan dalam bahasa
inggris, kebudayaan di kenal dengan nama “Culture” yang
berasal dari kata latin “Colere”, yaitu mengolah atau
mengerjakan.

Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani
Menurut Andreas Eppink, culture atau kebudayaan mengandung
keseluruhan pengertian, nilai, norma, ilmu pengetahuan serta
keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain,
tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang
menjadi ciri khas suatu masyarakat.

Menurut Edward B. Taylor, kebudayaan merupakan keseluruhan
yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan,
kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan
kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai
anggota masyarakat.

Sedangkan menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi,
kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Unsur-Unsur Kebudayaan
Ada beberapa pendapat ahli yang mengemukakan mengenai
komponen atau unsur kebudayaan, antara lain sebagai berikut
a. Melville J. Herskovits menyebutkan 4 unsur pokok, yaitu :
1. alat-alat teknologi 3. Keluarga
2. sistem ekonomi 4. Kekuasaan Politik

b. Bronislaw Malinowski mengatakan ada 4 unsur yang meliputi :
1. Sistem norma yang memungkinkan kerja sama antara para
anggota masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan alam
sekelilingnya.
2. Organisasi ekonomi.
3. Alat-alat dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk
pendidikan (keluarga adalah lembaga pendidikan utama)
4. Organisasi kekuatan (politik).

1.3. Etika
Bertens (1994) menjelaskan, Etika berasal dari bahasa
Yunani ethos yang berarti karakter, watak kesusilaan atau
adat kebiasaan. Bentuk jamaknya adalah ta etha artinya adat
kebisaan, dari bentuk jamak inilah terbentuk kata Etika oleh
filsuf Yunani Aristoteles(384-322 BC) dipakai untuk
menunjukan filsafat moral. Berdasarkan asal – usul kata
tersebut Etika berarti Ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan.

1. Etika mengajukan pertanyaan tentang legitimasinya, artinya
norma yang tidak dapat mempertahankan diri dari pertanyaan
kritis dengan sendirinya akan kehilangan haknya.

2. Etika mempersoalkan pula hak setiap lembaga seperti
orangtua, sekolah, negara dan agama untuk memberikan
perintah atau larangan yang harus ditaati.

3. Etika dapat mengantarkan manusia, pada sifat kritis dan
rasional.

4. Etika memberikan bekal kepada manusia untuk mengambil
sikap yang rasional terhadap semua norma

5. Etika menjadi alat pemikiran yang rasional dan bertanggung
jawab bagi seorang ahli dan bagi siapa saja yang tidak mau
diombang ambingkan oleh norma-norma yang ada.

1.4. Moral
Moral berasal dari bahasa Latin MOS ,jamaknya adalah
mores yang juga berarti adat kebisaan. Dengan merujuk pada
kata Etika maka Moral berarti nilai – nilai dan norma – norma
yang menjadi pegangan seseorang atau suatu kelomp dalam mengatur tingkah lakunya.
Faktor Penentu moralitas :
a. Motivasi
b. Tujuan Akhir
c. Lingkungan Perbuatan

Sumaryono (1995) mengklasifikasikan moralitas menjadi dua golongan :
a. Moralitas Objektif, moralitas yang melihat perbuatan
sebagaimana adanya, terlepas dari segala bentuk
modifikasi kehendak bebas pelakunya.

b. Moralitas Subjektif, moralitas yang melihat perbuatan
sebagai dipengaruhi oleh pengetahuan dan perhatian
pelakunya, latar belakang, stabilitas emosional dan
perlakuan personal lainnya.
Dua kaidah dasar moral adalah :
1. Kaidah Sikap Baik.
Pada dasarnya kita mesti bersikap baik terhadap apa saja.
Bagaimana sikap baik itu harus dinyatakann dalam bentuk yang
kongkret, tergantung dari apa yang baik dalam situasi kongkret
itu.

2. Kaidah Keadilan.
Prinsip keadilan adalah kesamaan yang masih tetap
mempertimbangkan kebutuhan orang lain. Kesamaan beban
yang terpakai harus dipikulkan harus sama, yang tentu saja
disesuaikan dengan kadar angoota masing-masing.

Beragama, Tapi Tidak Memiliki Kasih


BERAGAMA, TAPI TIDAK MEMILIKI KASIH
--------------------------------------------------------------------------------------
1. STATUS QUESTIONES
Indonesia dikenal taat beragama, tapi juga dikenal sebagai
 salah satu negara 
terkorup di dunia; 
mengapa?
Sering kita dengar, guru agama memperkosa 
murid-muridnya; mengapa?
Ada pejabat yang hafal seluruh isi kitab suci tapi 
dipenjara karena korupsi; 
mengapa?
•Mengapa banyak orang menyerang orang lain dengan 
mengatasnamakan 
agama?
•Mengapa agama seringkali gagal membuat orang menjadi baik?
2. RELEVANSI
Secara Umum kita beranggapan bahwa orang yang 
beragama itu oarang baik.
Kenyataan: orang beragama tidak selalu baik, dan orang 
baik tidak selalu 
beragama.
Orang Beragama Tapi Hidupnya Tidak baik
Belum/tidak memahami esensi agama
Memandang dan menghayati agama sebatas 
pada hal-hal yang bersifat ritual saja

3. ESENSI AGAMA
•Esensi agama adalah K A S I H
•“Mengasihi orang lain sebagaimana mengasihi dirinya 
sendiri” Bahkan, 
mengasihi
orang lain menjadi kunci agar sesorang bisa dikatakan 
beriman kepada Tuhan (Arvan
Pradiansyah. Cherish Every Moment).
Beragama, Tapi Tidak Memiliki Kasih
•Bahkan, menyerang dan membunuh orang lain dengan 
alasan membela 
agama dan
membela Tuhan.
•Padahal, Tuhan Yang Maha Benar, Maha Kuasa, 
Maha Kasih, tidak 
membutuhkan
pembelaan
4. Agama Sering Gagal Membuat Orang 
Menjadi Baik; Kenapa?
•Pendekatan outside – in (dari luar ke dalam); agama disetarakan 
dengan kekuatan
dari luar yang akan memaksa orang untuk menjadi baik. 
Menjadi seperangkat
peraturan dari luar yang membatasi, mengikat, 
dan menyusahkan. Ini 
bertentangan
dengan fitrah manusia sebagai makhluk yang 
mengingikan kebebasan.
5. Orang yang Baik dan Beragama
•Tipe orang ini tidak pernah putus asa, ketika menghadapi 
masalah. Yakin,
bahwa dalam masalah sesulit apa pun Tuhan selalu 
ada bersamanya.
•Tidak takut mati, karena kematian bukanlah akhir, 
tapi awal dari suatu
kehidupan yang baru.
•Selalu memiliki kerinduan akan Tuhan, sesuatu yang 
mereka rasakan tapi tidak
mereka lihat.

Desain Kaos








--------------------------
Copyright Opo Manuwu Kreatif

Free Wallpaper Dayak Maanyan















Copyright Opo Manuwu Kreatif 2011

SILAKAN TINGGALKAN JEJAK ANDA DISINI DAN JANGAN LUPA KOMENTAR, KRITIK, SARAN, INFO, DAN LIKE FUNPAGES ATAU TUKERAN LINKNYA YO BROTHER, OK! | Please Leave Your Impressions Here | пожалуйста оставьте ваши впечатления здесь