Dilansir
dari lama Wikipedia Indonesia Penyakit Asma (dalam bahasa Yunani ἅσθμα, ásthma, "terengah")
merupakan peradangan kronis yang umum terjadi pada saluran napasyang ditandai dengan gejala
yang bervariasi dan berulang, penyumbatan saluran napas yang bersifat
reversibel, dan spasme bronkus. Gejala umum meliputi mengi, batuk, dada terasa berat,
dan sesak napas.
Asma
pada awalnya diperkirakan disebabkan oleh kombinasi faktor genetika dan lingkungan. Diagnosis biasanya didasarkan atas
pola gejala, respons terhadap terapi pada kurun waktu tertentu, dan spirometri. Asma diklasifikasikan secara klinis
berdasarkan seberapa sering gejala muncul, volume ekspirasi paksa dalam satu
detik (FEV1), dan puncak laju
aliran ekspirasi. Asma dapat pula diklasifikasikan sebagai atopik (ekstrinsik)
atau non-atopik (intrinsik) dimana atopi dikaitkan dengan predisposisi
perkembangan reaksi hipersensitivitas
tipe 1.
Dari penjelasan diatas penyakit Asma bisa disembuhkan dengan
obat-obatan yang sudah banyak beredar dan bisa juga dengan terapi.
Nah untuk kali ini saya tidak
akan membahas pengobatan penyakit asma dengan cara medis karena sudah banyak
yang bahas dan saya kurang ngerti tentang hal itu...hehe.
Oke lanjut... di Masarakat Suku
Dayak Maanyan berbagai penyakit medis atau non medis bisa disembuhkan dengan
cara tradisional ya salah satunya penyakit Asma.
Oke pasti pertanyaan pertama yang terlintas apa itu obatnya? Jawabanya Kelelawar.
Kenapa harus Kelelawar? Ya, karena hewan tersebut sudah lumayan terbukti dan
turun temurun menjadi resep obat yang dipakai oleh Suku Dayak Maanyan dalam
mengobati penyakit Asma.
Bagaimana cara mengolah hewan ini
menjadi obat atau ramuan? Pertama kita harus mengenal apa itu Kelelawar atau
dalam bahasa Dayak Maanyan Paing adalah hewan pemakan buah-buahan yang yang
aktif terbang pada malam hari. Hewan ini biasanya hidup berkelompok dan terbang
mencari makanan secara berkelompok pula.
Didaerah Kalimantan Tengah atau
khususnya didaerah Kabupaten Barito Timur hewan ini muncul pada musim
buah-buahan, jadi ada musimnya tidak selalu tersedia dialam. Namun saat ini
banyak penjual yang yang bertransaksi menjual Kelelawar diluar musim. Maksudnya
adalah penjual tersebut berburu ketempat atau daerah lain tetapi menjualnya
didaerah Barito Timur. Namun saya tidak tau, didaerah lain di Indonesia ini
apakah hewan ini selalu tersedia atau tidak??
Untuk mengolah hewan ini menjadi ramuan
obat adalah cara pertama buang lah isi perutnya dan kulit sekitar lehernya yang
berwarna kuning dan daun telinganya. Lalu bersihkan dengan air untuk
membersihkan bagian perutnya yang isinya sudah dibuang tadi. Setelah itu potong
dagingnya sesuai selera.Rebus dengan air matang dan tambahkan bawang putih,
garam dan mecin. Untuk lebih nikmat bisa
ditambahkan sayur daun Keladi atau tunas muda Keladi. Dan masakan ini tidak
hanya menjadi ramuan obat tetapi menjadi makanan khas bagi masyarakat Dayak
Maanyan.
Cara kedua yaitu agak sedikit
ekstrim yakni dengan mengambil bagian
empedu kelelawar dan menelanya utuh.
Demikian cara mengobati penyakit
Asma dengan ramuan tradisional Suku Dayak Maanyan. Dan masih banyak lagi ramuan
obat tradisional Suku Dayak Maanyan yang masih belum terungkap.
Andri Arai Atei Takam Katuluh Ni. Andri Naun Hang Yari Isa Lawit Uneng Ni, Mara Takam Ngantuh "Selamat Panalu" Ma Posting Selanjut Ni..!!